TransforMe

Meet Our Scholarships Trainers

Devfanny Artha

Banting setir dari sekolah vokasi farmasi, akhirnya Devfa berhasil meraih gelar master dari University of Westminster, London-UK di jurusan Media dan Komunikasi dengan Beasiswa dari Kemendikbud RI pada Juli 2012. Tak hanya itu, Devfa juga menjabat sebagai Asisten Atase Pendidikan Indonesia di KBRI London selama setahun.

Setelah menamatkan S2, Devfa sempat menjadi Kepala Humas di Fakultas Farmasi Universitas Indonesia. Pengalaman tersebut menjadi fondasi bagi Devfa dalam mendirikan kursus bahasa Inggrisnya https://www.devfartha.com.

Ia merupakan Professional English Trainer yang telah membimbing ratusan karyawan dan para profesional di berbagai Kementerian, BUMN, dan perusahaan besar di Indonesia.

Kini, setelah lebih dari 12 tahun Devfa berkecimpung di bidang Pendidikan Tinggi, Ia fokus menjaring lebih banyak orang untuk bisa dibantu softskills-nya dalam bernegosiasi, berkomunikasi, dan berjejaring di dunia global.

Istman Musaharun

Istman Musaharun Pramadiba menempuh pendidikan S2 di University of Leeds untuk jurusan Media Industries. Ia lulus pada tahun 2019 sebagai penerima Chevening Scholarship. Lebih dari 10 tahun Istman berkarya sebagai jurnalis. Kini Ia bekerja sebagai Editor di International News Department Tempo yang sering bersinggungan dengan berbagai isu global seperti konflik Timur Tengah, pandemi, hubungan diplomasi, hingga isu sensitif seperti human trafficking. 

Di tengah kesibukannya, Istman terus mengembangkan Play Stop Rewatch, startup platform media yang berfokus pada industri film internasional dan lokal, yang ia bangun sejak 2019. Ia berhasil memenangkan 1001 Startup Competition dari Kumparan pada 2019.

Istman siap berbagi ilmu tentang kepenulisan untuk merangkai esai teman-teman dalam mendaftar beasiswa. Sampai ketemu ya!

Albertus Nindyo Wicaksono

Albertus Nindyo Wicaksono, kerap disapa Nindyo, menyelesaikan S2 dengan gelar Master of Business di bidang International Business dan Human Resource Management dari University of Queensland (Brisbane, Australia). Ia berangkat bersama para mahasiswa/i Indonesia sebagai penerima Australia Awards Scholarship pada tahun 2020. Berbagai tantangan yang dilalui selama pandemi di luar negeri tidak menyurutkan semangatnya selama 1,5 tahun masa studinya. Nindyo berhasil mendapatkan Dean’s Commendation for Academic Excellence selama 3 semester berturut-turut. Bahkan semasa studinya, ia juga aktif sebagai Research Assistant di Advisory Board Centre (Brisbane, Australia).

Sebelum melanjutkan studi, Nindyo telah berkiprah lebih dari satu dekade sebagai profesional di bidang Akuntansi dan Keuangan, baik di perusahaan multinasional maupun BUMN. Saat ini, Nindyo melanjutkan karirnya di perusahaan holding BUMN sektor energi. Nindyo percaya, setinggi apapun tangga karir yang telah ditapaki, tidak ada kata bosan untuk meng-upgrade diri. Dengan senang hati, Nindyo akan mendampingi proses belajar teman-teman bersama TransforMe.

Rani Hastari

Rani Hastari menyelesaikan studi MA Childhood Studies, University of Leeds, Inggris dengan beasiswa LPDP. Rani terpilih sebagai Research Assistant di Voice, Influence and Change Team — Leeds City Council — mewakili University of Leeds. Sebelumnya, Rani menempuh S1 di Universitas Indonesia.

Rani memiliki pengalaman berkarya di bidang pembangunan dan kemanusiaan, baik di NGO internasional maupun Perserikatan Bangsa-Bangsa. Rani menggeluti bidang hak-hak anak dan kaum muda, gender dan inklusi dengan membangun beberapa inisiatif, termasuk di Nusa Tenggara Timur (NTT); serta berpengalaman dalam peningkatan kapasitas, kampanye, proyek, riset, dan advokasi.

Saat ini, Rani bekerja sebagai Gender Equality & Social Inclusion (GESI) Specialist di Plan International di Indonesia. Ia juga berperan sebagai Presidium di Jaringan AKSI untuk mendukung hak-hak anak dan remaja, khususnya perempuan, untuk mencapai kesetaraan gender yang berfokus pada isu Kekerasan Berbasis Gender dan Perkawinan Anak. Rani juga berperan sebagai Gender Adviser untuk Voice for Change Programme Asia, serta salah satu focal points untuk Child, Early and Forced Marriage (CEFM) dan Gender Network, Plan International Asia Pacific dan aktif di Pokja Pengarusutamaan Gender COVID-19.

Gilang Fauzi

Gilang Fauzi lulus dari Murdoch University dengan gelar Master of Development Studies pada tahun 2017. Ia menempuh pendidikan di Australia sebagai penerima Australia Awards Scholarship. Tak cukup dengan satu gelar master, tahun ini Gilang kembali melanjutkan studinya di University of Glasgow untuk mempelajari Tourism, Heritage, and Sustainability. Lagi-lagi, ia telah mengantongi acceptance letter dari beasiswa paling bergengsi: Chevening Scholarship!

Sebelum studi S2, Gilang telah bekerja di institusi pendidikan bahasa Inggris lebih dari 10 tahun. Ia memutuskan untuk terjun ke bidang pengembangan dengan bekerja di The Australian Consortium for ‘In-Country’ Indonesian Studies. Saat ini Gilang fokus mengembangkan Travelxism, start-up yang ia rintis pada tahun 2019, untuk mendukung sustainable tourism melalui konsultasi, media, dan tur.

I Made Andi Arsana

Beliau adalah I Made Andi Arsana atau akrab disapa Bli Andi. Beliau menyelesaikan studi S2 di University of South Wales dan S3 di University of Wollongong dengan beasiswa dari pemerintah Australia. Saat ini, Bli Andi berkiprah sebagai seorang dosen di Departemen Teknik Geodesi sekaligus Head of International Office di Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Beliau telah mempublikasikan 9 buku dan puluhan jurnal internasional sepanjang karirnya. Selain aktif menulis dan mengajar, Made Andi juga sering berbagi ilmu tentang bagaimana meraih beasiswa maupun tentang pendidikan lewat blog pribadinya https://madeandi.com.

Rifki Furqan

Rifki Furqan menempuh studi S2 double degree dengan beasiswa DAAD pada program Master of Science Water and Coastal Management di University of Oldenburg serta Master of Science Environmental and Infrastructure Planning, Spatial Science di University of Groningen. Sehingga pada tahun pertama, ia menempuh studi di Jerman kemudian melanjutkan tahun keduanya di Belanda. Selama kuliah, Rifki aktif bergabung dengan PPI Bremen dan PPI Groningen.

Usai pendidikan pascasarjana, Rifki mengabdi lewat Indonesia Mengajar. Tahun 2015, Rifki mulai terjun ke bidang perikanan sebagai Manajer Program Implementasi untuk tiga proyek di organisasi non-profit, lalu bergabung dalam Tetra Tech pada 2018 dalam proyek USAID SEA. Kini, Rifki kembali melanjutkan studi S3 di Leibniz Centre for Tropical Marine Research dengan Doctoral Research Grant dari DAAD.

Maryam Qonita

Maryam Qonita dikenal khalayak sebagai content creator dengan 73.2k followers aktif di Instagram. Sejak mahasiswa, ia kerap menghadiri konferensi internasional fully-funded meliputi isu pemberdayaan perempuan, kesehatan masyarakat, dan pendidikan sebagai pembicara, panelis dan moderator. Pada 2019, Maryam memutuskan melanjutkan studi S2 ke New York University jurusan General Psychology dengan Beasiswa LPDP. Ia bahkan diundang menjadi panelis di PBB, salah satu konferensi nasional yang diadakan oleh UN Library.

Saat ini Maryam menggeluti bidang pendidikan dengan berbagi ilmu melalui platform social media, menyusun kursus online sebagai panduan aplikasi pascasarjana, dan aktif sebagai Project Coordinator di International Youth Alliance for Family Planning. Mengingat rekam jejaknya dalam membantu banyak pelajar Indonesia untuk meraih beasiswa LPDP dan mengikuti seleksi universitas, Maryam dengan senang hati akan membimbingmu untuk melanjutkan studi ke luar negeri.

Dian Anggraini

Dian Anggraini merupakan seorang bidan, dosen dan peneliti dengan pengalaman lebih dari 5 tahun dalam pekerjaaan sebagai klinisi, riset, dan laboratorium medis. Ia memiliki 2 gelar master dalam Ilmu Kedokteran dari Universitas Airlangga serta Master of Philosophy in Medicine dari Western Sydney University, Australia.

Saat ini ia sedang menempuh pendidikan doktoral dengan bidang riset reproductive medicine di University of New South Wales, Australia dengan beasiswa dari UIPA (University International Post Graduation Award) dan beasiswa dari Cancer Research Council Australia. Di luar kesibukannya sebagai kandidat PhD, Dian juga aktif berbagi konten edukatif untuk para ibu selama masa reproduksi mereka dengan 47k pengikut di Grup Facebook dan lebih dari 1k pengikut di Youtube.

Annusyirvan Ahmad Fatoni

Irvan merupakan seorang individu berdedikasi yang mendapat kehormatan dianugerahi beasiswa SISGP untuk gelar master dari tahun 2019 hingga 2021. 

Pengejaran akademis Irvan dimulai bertahun-tahun sebelum permohonan beasiswa pada tahun 2019 ketika Irvan menyelesaikan studi sarjana di bidang Teknologi Cetak dan Media dari tahun 2005 hingga 2010. Sebelum mengajukan beasiswa, Irvan secara aktif berpartisipasi dalam beberapa pengalaman sukarela, memberikan kontribusi kembali kepada masyarakat. Misalnya, Irvan menjabat sebagai ketua tim di Kelas Inspirasi Angkatan 7, di mana Irvan memimpin tim yang terdiri dari 30 orang dalam menyelenggarakan acara amal untuk para veteran, dan lain-lain.

Perjalanan profesional Irvan juga mempertajam kemampuan komunikasi antar budaya, berkat pengalaman belajar di luar negeri dan berkolaborasi secara luas dengan rekan-rekan dari berbagai latar belakang negara. Irvan dikenal karena sikap yang ramah dan positif, yang secara konsisten berkontribusi pada suasana tim yang harmonis. Etos kerja Irvan didasarkan pada kerja tim yang efektif, dan menangani tugas dengan antusiasme, ketekunan, dan komitmen yang teguh terhadap pembelajaran berkelanjutan dan pertumbuhan profesional.

Adi Dharma Pramudita

Adi Dharma Pramudita adalah seorang anggota Polri, saat ini berpangkat Komisaris Polisi dan berdinas di Bagian Staf Sumber Daya Manusia Polri.
Salah satu tanggung jawab tugasnya saat ini adalah memproses administrasi anggota Polri yang akan melaksanakan penugasan di Luar Negeri. Pada tahun 2019, Adi menyelesaikan pendidikan S2 MSc Information Technology di University of Glasgow dengan beasiswa Chevening.

Sebelum dinyatakan lulus terpilih sebagai penerima beasiswa Chevening, Adi mengikuti persiapan bahasa inggris di Sekolah Bahasa Polri selama 3 bulan dan mengikuti tes IELTS, mendapatkan nilai 8 overall. Adi memiliki background pendidikan Diploma of IT (Computing) yang diperoleh dari Monash College Melbourne Australia, Sarjana Hukum di Universitas Widya Mataram Yogyakarta dan Sarjana Ilmu Kepolisian dari Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian Jakarta.

Adi Dharma Pramudita

Adi Dharma Pramudita adalah seorang anggota Polri, saat ini berpangkat Komisaris Polisi dan berdinas di Bagian Staf Sumber Daya Manusia Polri.
Salah satu tanggung jawab tugasnya saat ini adalah memproses administrasi anggota Polri yang akan melaksanakan penugasan di Luar Negeri. Pada tahun 2019, Adi menyelesaikan pendidikan S2 MSc Information Technology di University of Glasgow dengan beasiswa Chevening.

Sebelum dinyatakan lulus terpilih sebagai penerima beasiswa Chevening, Adi mengikuti persiapan bahasa inggris di Sekolah Bahasa Polri selama 3 bulan dan mengikuti tes IELTS, mendapatkan nilai 8 overall. Adi memiliki background pendidikan Diploma of IT (Computing) yang diperoleh dari Monash College Melbourne Australia, Sarjana Hukum di Universitas Widya Mataram Yogyakarta dan Sarjana Ilmu Kepolisian dari Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian Jakarta.